Read more: http://www.kowandy.com/2012/04/cara-agar-blog-cepat-di-buka-lewat-hp.html#ixzz26J64UFeZ DARKKILLER: Maret 2012

Biarlah kucoba menjadi 'Pembunuh Kegelapan' dalam hatimu, mengukir setiap karya dengan pena, menumbuhkannya dalam kanvas blog ini.

Pages

Selasa, 27 Maret 2012

MP3 Al-Qur'an As-Sudais

Sore yang terang. Aku waktu itu sedang dipanggil Pak Eko Susanto (lebih macem dipanggil mas) untuk dimintai bantuan buat install format factory, habis itu kita ngobrol. Entah karena obrolan kita sedang naik bajaj yang soprnya sedang mabuk atau gimana, obrolan kita beralih ke Muhammad Thaha. dan mas Eksa berkata ia lebih suka As-Sudais,
Imam di Makkah katanya, akhirnya aku tertarik dan aku copy. dan suaranya begitu fasih dan menentramkan hati.

Abdurrahman bin Abdul Aziz as-Sudais an-Najdi (Ų¹ŲØŲÆ Ų§Ł„Ų±Ų­Ł…Ł† Ų§Ł„Ų³ŲÆŁŠŲ³), dilahirkan di Riyadh, Arab Saudi tahun 1961 (umur 50/51 tahun). Dia adalah imam besar Masjidil Haram Kota Suci Mekkah, Arab Saudi.


Jika sobat juga tertarik dan ingin mendengar lantunan Alqur'an dari As-Sudais. Download secara gratis disini.


lihat Index Alqur'an
- MP3 Al-Qur'an As-Sudais

Rakyat dan Wakil Rakyat

Di sebuah Sekolah Dasar sedang diterapkan sebuah mata pelajaran baru, yaitu PMWR alias Pelajaran Mengenal Wakil Rakyat. Kemudian si Guru memulainya dengan memberikan beberapa pertanyaan pada murid-muridnya.


Guru : "Bupati dan Wakil Bupati, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?"
Murid: "Bupati, Bu!!!"


Guru : "Gubernur dan Wakil Gubernur, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?"
Murid: "Gubernur, Bu!!"


Guru : "Presiden dan Wakil Presien, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?"
Murid: "Presiden, Bu!!"

Guru : "Rakyat dan Wakil Rakyat, manakah yang lebih tinggi dan harus dihormati?"
Murid: "Seharusnya sih Rakyat, Bu!!"

Guru : "Kok, pakai seharusnya?"
Murid: "Karena sekarang malah terbalik Bu guru."

Guru : "Bagus, terus tanda supaya kita kenal sama Wakil Rakyat kita bagaimana?"
Murid: "Yang pasti mereka suka warna abu-abu."

Guru : "Betul, terus apalagi?"
Murid: "Suka konspirasi politik"



Guru : "Demi apa?"
Murid: "Kepentingan, Bu!!"


Guru : "Tepat sekali, sering muncul dimana mereka?"
Murid: "Di televisi, Bu!"


Guru : "Karena apa?"
Murid: "Karena skandal dan kasus, Bu!!"


Guru : "Aduh, anak murid Ibu pinter-pinter, terus ciri Wakil Rakyat apalagi?"
Murid: "Pasti sering mendadak tajir, Bu!!"


Guru : "Darimana, kok bisa gitu?"
Murid: "Diam-diam kan nyolong, Bu. Kalau nggak ya dapat hibah gono-gini gak jelas."
Murid: "Dari yang pengin diuntungkan."


Guru : "Terus kan Wakil Rakyat sering mengadakan sidang, berapa tahun sekali?"
Murid: "Setiap hari, Bu!!"


Guru : "Kok bisa, alasannya?"
Murid: "Kan biar dapat tunjangan dan komisi rapat."


Guru : "Biasanya yang dibahas apa?"
Murid: "Nggak ada Bu, masuk telinga kiri keluar telinga kanan."


Guru : "Jadi Rakyat dengan Wakil Rakyat, yang mana bosnya?"
Murid: "Ya, semestinya Rakyat dong, Bu!!"


Guru : "Kenapa semestinya?"
Murid: "Karena aneh, Bu!"


Guru : "Aneh kenapa?"
Murid: "Masak bos kekurangan beras di rumahnya, Bu! Sedangkan Wakilnya malah asik impor beras. Nimbun juga bisa kali, Bu."


Guru : "Bagus-bagus, ternyata sebelum diajari kalian sudah banyak tahu tentang Wakil Rakyat ya."
Murid: "Iya dong Bu, kan sudah jadi bukan rahasia lagi. Rakyat sudah banyak yang tahu, Bu."


Guru : "Sudah banyak yang tahu mengapa asik ongkang-ongkang kaki di Parlemen?"
Murid: "Kan,nggak tahu malu, Bu."
- Rakyat dan Wakil Rakyat

Pertemuan Nabi Yahya a.s dengan Iblis


“Apabila kamu membaca al-Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (setan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” (Qs.An- Nahl: 98-100)

Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Iblis musuh Allah biasa mendatangi para Nabi dan berbincang-bincang dengan mereka dari sejak Nabi Nuh sampai Isa a.s. Dari semua, yang paling suka dijumpai olehnya adalah Nabi Yahya bin Zakariyya as. Suatu hari, dia mengunjungi Nabi Yahya as. Ketika dia hendak pergi, Nabi Yahya memanggilnya dan berkata, Wahai Abu Murrah (panggilan Iblis), ada yang ingin kupinta darimu, dan kuharap kau tak menolak permintaanku ini.



”Iblis menjawab, “Akan aku penuhi permintaanmu wahai Nabi Allah, apa itu?

Nabi Yahya berkata, ”Saya ingin kau mendatangiku dengan rupa aslimu,
dan menunjukkan senjata tipu dayamu yang kau pakai untuk mencelakakan manusia.”

Iblis menjawab, ”Anda telah meminta hal yang besar dan berat bagiku, menjawabnya saja cukup menyusahkanku. Namun engkau sangat mulia dihadapanku, bagiku lebih aman menjawab permintaanmu daripada tidak, tetapi aku ingin saat itu tiada orang lain selain kau dan aku, aku tidak mau ada seorang pun selainmu.”

Mereka sepakat dalam menentukan waktu yang tepat untuk bertemu esok harinya. Setelah tiba waktunya dia pun datang menjelma dihadapan Nabi Yahya as. Ternyata, Iblis sepenuhnya berubah, berbalik rupa, besar menakutkan, dan buruk sekali. Tubuhnya seperti tubuh babi, wajahnya seperti wajah kera, kedua matanya panjang ke dalam, sedang mulutnya memanjang keluar, sekitar kepala dan giginya hanya terlihat tulang-tulang tanpa ada dagu atau jenggot, rambut di kepalanya sedikit, tajam dan tak karuan tumbuhnya, tangannya empat, dua di bahu dan dua disamping, jari-jari kakinya berada di bagian belakang dan tumitnya berada di bagian depan, jari tangannya ada enam, pipinya menonjol, hidungnya ke atas dan ada moncongnya seperti moncong burung, wajahnya mengarah tengkuknya, matanya berair, kakinya pincang, tubuhnya bersayap, bajunya kusut mengerut, memakai ikat pinggang seperti majusi, dengan tongkat-tongkat kecil menyantol disekitarnya, sekeliling bajunya ada kain-kain seperti kaos kaki yang berwarna warni, hitam, putih, merah, kuning, hijau, di tangannya ada lonceng besar, sedang di atas kepalanya ada telur, dan di ujung telur itu ada besi panjang bercabang.

Nabi Yahya as berkata, “Jelaskan padaku Wahai Abu Murrah (Nama Iblis) akan segala yang kulihat ini.”

Iblis menjawab, ”Wahai Nabi Allah sungguh aku takkan sudi mendatangimu seperti ini, kecuali karena memang aku mau memberitahumu segala yang kau mau tahu.”

Nabi Yahya bertanya, “Ada apa dengan ikat pinggang bajumu itu”?

Iblis menjawab, ”Demi menyerupai Majusi, karena akulah yang menciptakan pilar-pilarnya”?

Nabi Yahya bertanya, ”Kalau tongkat-tongkat kecil yang kau ikat disabukmu itu untuk apa?”

Iblis menjawab, ”Disitulah syahwat-syahwatku dan itulah alat-alat tipuanku. Saat merayu seorang mukmin, pertama sekali aku lewat perempuan, kalau dia tetap teguh pada Allah, maka aku membujuknya untuk mengumpulkan harta walau haram, dan membuatnya rakus, kalau dia tetap teguh beriman dan menghindar dengan merasa cukup apa adanya (qanaah), maka aku mencobanya dari sisi minuman supaya mabuk, terus-menerus syahwat itu saya ulangi dari berbagai segi dan pasti sebagian akan mengena walaupun dia orang yang wara.”
“Wahai Nabi, ini adalah aneka warna celupan wanita, dan perhiasannya. Semasih ada wanita yang berpakaian mencolok sehingga terlihat, maka disitulah aku mempermainkan laki-laki menuju keindahan yang ada pada wanita.”

Nabi Yahya as, “Adapun lonceng yang ditanganmu itu untuk apa?”

Iblis menjawab, “Ini adalah muara alunan musik yang menggoyang dan paduan macam-macam suara alat musik, dari gitar biola, biola, gendang, terompet, hingga suara-suara ratapan dan lagu-laguan. Jika ada suatu kaum yang mengadakan pesta tidak baik, dan di sana terdapat alat-alat musik itu, maka ketika itu aku lihat mereka mulai menikmati, aku akan menggerakkan lonceng ini sehingga berbaur dengan suara musik mereka, dan mereka kemudian akan lebih merasakan enak dan tambah bergoyang, diantara mereka akan ada yang menggerakkan jari-jarinya, ada yang mengoyang-goyangkan kepalanya, dan ada juga yang bertepuk-tepuk tangan. Mereka akan terus begitu sampai kujerumuskan.

Nabi Yahya as bertanya lagi, “Bagaimana dengan telur yang ada di atas kepalamu?”

Iblis menjawab, “Wahai Nabi Allah, sebagaimana para Nabi, orang salih dan para ahli ibadah berlindung dariku dan dari semua tipu dayaku, maka telur ini adalah jimat perlindungan bagiku juga dari setiap kutukan.”

Nabi Yahya bertanya, “Kalau besi panjang yang ada diujungnya ini untuk apa?”

Iblis menjawab, ”Dengannyalah aku menbolak-balikkan hati orang-orang salih. Masih adakah yang kau ingin tanyakan? Katakanlah.

Nabi Yahya as berkata, “Ada apa dengan rupa dan bentukmu yang begitu buruk, berputar balik, dan munkar?”

Iblis menjawab, “Semua ini gara-gara ayahmu Adam. Sungguh dahulu aku termasuk malaikat yang terhormat. Aku bahkan tidak mengangkat kepalaku dari satu sujud selama 400 ribu tahun, kemudian aku mendurhakai-Nya waktu diperintah sujud kepada ayahmu Adam, sehingga Dia marah dan mengutukku. Rupaku pun berubah menjadi bentuk setan, padahal dahulu tiada dari para malaikat yang sosoknya lebih bagus daripadaku, aku jadi mamsukh, berbalik, terjelek, dan terburuk sebagaimana kau lihat Wahai Nabi Allah.”

Nabi Yahya berkata, “Pernahkah kau memperlihatkan rupa asli dan tipu dayamu sebagaimana adanya kepada yang lain?”

Iblis berkata, “Tidak, demi keagungan Tuhanku, semua ini tidak pernah dilihat oleh siapapun, dan aku telah memuliakanmu dengan memperlihatkan hanya kepadamu.

Nabi Yahya as bertanya, “Beritahukan kepadaku apa saja yang paling kau suka, paling kau pegangi, paling menghilangkan kesedihanmu, paling menyejukkan matamu dan paling menggembirakanmu?”

Iblis menjawab, “Saya takut nanti Anda akan menyebarkannya, sehingga mereka menjaga diri dan tipu dayaku akan sia-sia.”

Nabi Yahya as berkata, “Sesungguhnya Allah telah menurunkan al-kitab dan menyebutkan dirimu, tipu dayamu, serta menjelaskan kepada para Nabi dan para Wali-Nya. Mereka juga sudah membentengi diri dengan berlindung kepada Allah. Adapun orang-orang sesat, Anda lebih utama atas mereka, sampai-sampai kau mempermainkan mereka seperti bola. Lagi pula perkataanmu tidak lebih mulia daripada firman Allah.”

Iblis kemudian menjawab, “Wahai Nabi Allah, yang paling aku suka, paling aku senangi, paling aku pegangi, dan yang paling menyejukkan mataku adalah wanita. Mereka adalah taliku, umpanku, dan anak panahku yang dengannya aku tidak bisa meleset. Kalau bukan karena mereka, maka menyesatkan manusia paling bodohpun aku kesusahan.
Selanjutnya Nabi Yahya as bertanya tentang dirinya sendiri, “Apakah ada kesempatan engkau untuk memperdayaku?”

Iblis menjawab, “Demi Allah tidak ada hal dapat memperdayamu. Namun ada yang aku sukai pada dirimu dan cukup sering engkau lakukan. Yaitu engkau termasuk orang yang suka makan banyak, sehingga membuat engkau lemas, berat, malas, dan ngantuk. Lalu Engkau tidur menyamping pada saat-saat yang biasanya engkau bangun mangun malam. Itulah yang kusuka.”

Setelah mengetahui hal itu Nabi Yahya berkata, “Saya berjanji kepada Allah Yang Maha Mulia dengan bernazar sampai saya keluar dari dunia untuk tidak pernah makan siang.”

Pada saat itu Iblis merasa marah dan sedih karena telah memberitahukan hal itu. Cerita ini telah memberikan gambaran umum kepada kita bagaimana cara Iblis dan setan mengorganisasi gerakannya untuk memperdaya manusia agar mengikutinya terjerumus kedalam lembah kehinaan dan neraka jahannam.


Cara Setan Menggoda Manusia
Dari ayat yang ditulis diawal tulisan ini, maka orang dapat digoda setan sebenarnya orang yang telah melupakan Allah Swt. Sedangkan setan selalu mengiringi setiap langkah kita dan menghancurkan hati kita karena setan punya siasat licik dan tipu daya. untuk itulah kita harus melakukan amal ibadah dengan niat mendekatkan diri kepada Allah swt. Itupun setan tak akan tinggal diam untuk menggoda kita, baik dikala kita sedang beribadah sehingga boleh jadi secara lahiriyah bagus dalam ibadah tapi dihati masih menyimpan kebusukkan. Sehingga ada pepatah “setaat-taatnya manusia beribadah kepada Allah, maka lebih taat lagi setan menggoda manusia.”

SETAN MENGGODA MANUSIA MELALUI 7 TAHAPAN :
1.        Mengajak manusia untuk berbuat syirik (menyekutukan Allah), kekafiran, serta menentang Allah dan Rasul-Nya. Kalau berhasil ia akan bangga sekali, tetapi jika tidak berhasil ia akan menerapkan tahapan kedua.
2.        Mengajak manusia kepada bid’ah, yang menganggap apa yang dikerjakannya adalah ibadah sehingga lupa bertaubat.
3.        Setan mengajak manusia melakukan dosa besar dengan berbagai macam dan ragamnya. Jika gagal ia menerapkan cara keempat.
4.        Mengajak manusia untuk mengerjakan dosa-dosa kecil yang apabila terkumpul pada seorang hamba maka akan mencelakakannya. Kalau gagal tahap ini setan melanjutkan tahap selanjutnya.
5.        Setan akan menyibukkan manusia dengan hal-hal mubah yang tidak bermanfaat dan tidak berpahala walaupun tidak berdosa, akan tetapi ia kan menghabiskan umur tanpa hasil.
6.        Setan akan menyibukkan seorang hamba dengan amalan yang kurang berpahala agar melewatkan amalan-amalan yang besar pahalanya.
7.        Setan mengubah arah niat-niat amalan-amalan yang penuh ibadah.

Dalam soal menggoda setan akan menggunakan berbagai tipu muslihatnya. Ada sembilan puluh sembilan pintu kebaikan bagi orang-orang yang bertakwa, dan pada pintu yang ke seratus setan dapat menjebloskan kita dalam kenistaan. Sungguh sangat tragis! sebab boleh jadi setan yang mendorong kita untuk berbuat kebaikan-kebaikan, kemudian dengan siasatnya yang sangat halus ia menjerumuskan kita dalam kesesatan.

Isti’azah: Cara Menghindari Godaan Setan
Isti’azah adalah meminta perlindungan kepada Allah swt dari godaan setan. Secara sederhana adalah dengan ucapan ’Audzubillahi minasy syaithanirrajiim, yang merupakan jalan bagi siapa saja untuk menghindari dari godaan setan. Namun, isti’azah tidak hanya memiliki dimensi ucapan, melainkan juga dimensi ruhaniah dengan keikhlasan dan tawakkal kepada Allah serta mengamalkan ajaran-ajaran-Nya. Karena wilayah setan itu hanya berada pada orang-orang yang menjauhi Allah Swt. yang hanya bersandar pada apa-apa yang ada di dunia saja. Dengan demikian kalau kita berpegang pada tali Allah dengan menjauhi semua larangannya dan mengerjakan semua yang diperintahkanNya, yakinlah setan tak dapat berbuat apa-apa pada kita. Orang yang tak pernah mendekatkan dirinya pada Allah Swt suatu saat memohon akan perlindungan-Nya, pada hakikatnya hanyalah sebatas berlindung demi kekuasaannya, kedudukan atau harta serta reputasinya. Orang seperti ini menjadikan setan sebagai kawan dan pemimpinnya.
Karenanya, jalan keluarnya yang paling tepat agar tidak terjebak dalam perangkap setan, salah satunya adalah dengan ber isti’adzah penuh keikhlasan dan ketakwaan pada Allah Swt sebagai tanda kesungguhan kita menolak seruan setan. “Demi kekuasaan Engkau aku akan meyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yangmukhlis di antara mereka”
(Q.S. Shaad: 82-83).
Isti’adzah yang dimaksud disini bukan hanya di mulut saja. tetapi harus ada konsekuensinya dengan perbuatan kita yaitu dengan melaksanakan ketakwaan kepada Allah Swt. Selama kita tidak berhenti melakukan perbuatan-perbuatan yang haram, meskipun mulut kita komat-kamit mengucapkan isti’adzah beribu-ribu kali sementara kita tidak melakukan dan berusaha untuk menjauhi setan, sama saja kita tak membaca isti’adzah. Kemudian yang terpenting juga adalah banyak berdoa agar terhindar dari godaan setan yang terkutuk. Di dalam buku doa Shahifah Sajjadiyah ada sebuah doa yang sangat bagus. Di sini penulis akan mengutip sedikit saja dari doa tersebut:

“Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari segala godaan setan yang terkutuk, dari tipuan dan rayuannya, dari mencapai impian dan janji- janjinya, dari segala perangkap dan jebakannya, dari segala harapannya untuk menyesatkan kami agar tidak patuh pada-Mu dan menganggap remeh perbuatan dosa atau menggoda kami untuk menyukai apa yang ia perindah atau untuk memberatkan pada kami apa yang dia sukai.”
- Pertemuan Nabi Yahya a.s dengan Iblis

Senin, 26 Maret 2012

Allah Mengujiku dengan 4 Nyawa



Hidup ini memang ujian. Seperti apa pun warna hidup yang Allah berikan kepada seorang hamba, tak luput dari yang namanya ujian. Bersabarkah sang hamba, atau menjadi kufur dan durhaka.
Dari sudut pandang teori, semua orang yang beriman mengakui itu. Sangat memahami bahwa susah dan senang itu sebagai ujian. Tapi, bagaimana jika ujian itu berwujud dalam kehidupan nyata. Mampukah?
Hal itulah yang pernah dialami Bu Khairiyah.
Semua diawali pada tahun 1992.
Waktu itu, Allah mempertemukan jodoh Khairiyah dengan seorang pemuda yang belum ia kenal. Perjodohan itu berlangsung melalui sang kakak yang prihatin dengan adiknya yang belum juga menikah. Padahal usianya sudah nyaris tiga puluh tahun.
Bagi Khairiyah, pernikahan merupakan pintu ibadah yang di dalamnya begitu banyak amal ibadah yang bisa ia raih. Karena itulah, ia tidak mau mengawali pintu itu dengan sesuatu yang tidak diridhai Allah.
Ia sengaja memilih pinangan melalui sang kakak karena dengan cara belum mengenal calon itu bisa lebih menjaga keikhlasan untuk memasuki jenjang pernikahan. Dan berlangsunglah pernikahan yang tidak dihadiri ibu dan ayah Khairiyah. Karena, keduanya memang sudah lama dipanggil Allah ketika Khairiyah masih sangat belia.
Hari-hari berumah tangga pun dilalui Khairiyah dengan penuh bahagia. Walau sang suami hanya seorang sopir di sebuah perusahaan pariwisata, ia merasa cukup dengan yang ada.
Keberkahan di rumah tangga Khairiyah pun mulai tampak. Tanpa ada jeda lagi, Khairiyah langsung hamil. Ia dan sang suami pun begitu bahagia. "Nggak lama lagi, kita punya momongan, Bang!" ujarnya kepada sang suami.
Mulailah hari-hari ngidam yang merepotkan pasangan baru ini. Tapi buat Khairiyah, semuanya berlalu begitu menyenangkan.
Dan, yang ditunggu pun datang. Bayi pertama Bu Khairiyah lahir. Ada kebahagiaan, tapi ada juga kekhawatiran.
Mungkin, inilah kekhawatiran pertama untuk pasangan ini. Dari sinilah, ujian berat itu mulai bergulir.
Dokter menyatakan bahwa bayi pertama Bu Khairiyah prematur. Sang bayi lahir di usia kandungan enam bulan. Ia bernama Dina.
Walau dokter mengizinkan Dina pulang bersama ibunya, tapi harus terus berobat jalan. Dan tentu saja, urusan biaya menjadi tak terelakkan untuk seorang suami Bu Khairiyah yang hanya sopir.
Setidaknya, dua kali sepekan Bu Khairiyah dan suami mondar-mandir ke dokter untuk periksa Dina. Kadang karena kesibukan suami, Bu Khairiyah mengantar Dina sendirian.
Beberapa bulan kemudian, Allah memberikan kabar gembira kepada Bu Khairiyah. Ia hamil untuk anak yang kedua.
Bagi Bu Khairiyah, harapan akan hiburan dari anak kedua mulai berbunga. Biarlah anak pertama yang menjadi ujian, anak kedua akan menjadi pelipur lara. Begitulah kira-kira angan-angan Bu Khairiyah dan suami.
Dengan izin Allah, anak kedua Bu Khairiyah lahir dengan selamat. Bayi itu pun mempunyai nama Nisa. Lahir di saat sang kakak baru berusia satu tahun. Dan lahir, saat sang kakak masih tetap tergolek layaknya pasien berpenyakit dalam. Tidak bisa bicara dan merespon. Bahkan, merangkak dan duduk pun belum mampu. Suatu ketidaklaziman untuk usia bayi satu tahun.
Beberapa minggu berlalu setelah letih dan repotnya Bu Khairiyah menghadapi kelahiran. Allah memberikan tambahan ujian kedua buat Bu Khairiyah dan suami. Anak keduanya, Nisa, mengalami penyakit aneh yang belum terdeteksi ilmu kedokteran. Sering panas dan kejang, kemudian normal seperti tidak terjadi apa-apa. Begitu seterusnya.
Hingga di usia enam bulan pun, Nisa belum menunjukkan perkembangan normal layaknya seorang bayi. Ia mirip kakaknya yang tetap saja tergolek di pembaringan. Jadilah Bu Khairiyah dan suami kembali mondar-mandir ke dokter dengan dua anak sekaligus.
Di usia enam bulan Nisa, Allah memberikan kabar gembira untuk yang ketiga kalinya buat Bu Khairiyah dan suami. Ternyata, Bu Khairiyah hamil.
Belum lagi anak keduanya genap satu tahun, anak ketiga Bu Khairiyah lahir. Saat itu, harapan kedatangan sang pelipur lara kembali muncul. Dan anak ketiganya itu bayi laki-laki. Namanya, Fahri.
Mulailah hari-hari sangat merepotkan dilakoni Bu Khairiyah. Bayangkan, dua anaknya belum terlihat tanda-tanda kesembuhan, bayi ketiga pun ikut menyita perhatian sang ibu.
Tapi, kerepotan itu masih terus tertutupi oleh harapan Bu Khairiyah dengan hadirnya penghibur Fahri yang mulai berusia satu bulan.
Sayangnya, Allah berkehendak lain. Apa yang diangankan Bu Khairiyah sama sekali tidak cocok dengan apa yang Allah inginkan. Fahri, menghidap penyakit yang mirip kakak-kakaknya. Ia seperti menderita kelumpuhan.
Jadilah, tiga bayi yang tidak berdaya menutup seluruh celah waktu dan biaya Bu Khairiyah dan suami. Hampir semua barang berharga ia jual untuk berobat. Mulai dokter, tukang urut, herbal, dan lain-lain. Tetap saja, perubahan belum nampak di anak-anak Bu Khairiyah.
Justru, perubahan muncul pada suami tercinta. Karena sering kerja lembur dan kurang istirahat, suami Bu Khairiyah tiba-tiba sakit berat. Perutnya buncit, dan hampir seluruh kulitnya berwarna kuning.
Hanya sekitar sepuluh jam dalam perawatan rumah sakit, sang suami meninggal dunia. September tahun 2001 itu, menjadi titik baru perjalanan Bu Khairiyah dengan cobaan baru yang lebih kompleks dari sebelumnya. Dan, tinggallah sang ibu menghadapi rumitnya kehidupan bersama tiga balita yang sakit, tetap tergolek, dan belum memperlihatkan tanda-tanda kesembuhan.
Tiga bulan setelah kematian suami, Allah menguji Bu Khairiyah dengan sesuatu yang pernah ia alami sebelumnya. Fahri, si bungsu, ikut pergi untuk selamanya.
Kadang Bu Khairiyah tercenung dengan apa yang ia lalui. Ada sesuatu yang hampir tak pernah luput dari hidupnya, air mata.
Selama sembilan tahun mengarungi rumah tangga, air mata seperti tak pernah berhenti menitik di kedua kelopak mata ibu yang lulusan 'aliyah ini. Semakin banyak sanak kerabat berkunjung dengan maksud menyudahi tetesan air mata itu, kian banyak air matanya mengalir. Zikir dan istighfar terus terucap bersamaan tetesan air mata itu.
Bu Khairiyah berusaha untuk berdiri sendiri tanpa menanti belas kasihan tetangga dan sanak kerabat. Di sela-sela kesibukan mengurus dua anaknya yang masih tetap tergolek, ia berdagang makanan. Ada nasi uduk, pisang goreng, bakwan, dan lain-lain.
Pada bulan Juni 2002, Allah kembali memberikan cobaan yang mungkin menjadi klimaks dari cobaan-cobaan sebelumnya.
Pada tanggal 5 Juni 2002, Allah memanggil Nisa untuk meninggalkan dunia buat selamanya. Bu Khairiyah menangis. Keluarga besar pun berduka. Mereka mengurus dan mengantar Nisa pergi untuk selamanya.
Entah kenapa, hampir tak satu pun sanak keluarga Bu Khairiyah yang ingin kembali ke rumah masing-masing. Mereka seperti ingin menemani Khairiyah untuk hal lain yang belum mereka ketahui.
Benar saja, dua hari setelah kematian Nisa, Nida pun menyusul. Padahal, tenda dan bangku untuk sanak kerabat yang datang di kematian Nisa belum lagi dirapikan.
Inilah puncak dari ujian Allah yang dialami Bu Khairiyah sejak pernikahannya.
Satu per satu, orang-orang yang sebelumnya tak ada dalam hidupnya, pergi untuk selamanya. Orang-orang yang begitu ia cintai. Dan akhirnya menjadi orang-orang yang harus ia lupai.
Kalau hanya sekadar air mata yang ia perlihatkan, nilai cintanya kepada orang-orang yang pernah bersamanya seperti tak punya nilai apa-apa.
Hanya ada satu sikap yang ingin ia perlihatkan agar semuanya bisa bernilai tinggi. Yaitu, sabar. "Insya Allah, semua itu menjadi tabungan saya buat tiket ke surga," ucap Bu Khairiyah kepada Eramuslim. (mnh)
(Seperti dituturkan Bu Khairiyah, warga Setiabudi Jakarta, kepada Eramuslim)
- Allah Mengujiku dengan 4 Nyawa

Mojok? Khalwat? Tunggu dulu..



Bismillah..
Acapkali aku lihat, entah itu di ranah lingkungan rumah, di sekolah, atau dimanapun itu. Seorang cowok berduaan dengen cewek yang dalam kamus gaul sering disebut dengan 'mojok'. Bisa dibilang ini sudah menjadi tren dikalangan remaja yang lagi mengalami proses remaja ataupun proses antara remaja dan dewasa (alay). Tapi pernah nggak sobat memikirkan, 'boleh nggak sih kita mojok?', atau pernahkah sobat memikirkan tentang hukum 'mojok' dalam islam?

Sobat, ternyata 'mojok' yang dalam islam lebih dikenal dengan kata 'khalwat' itu tidak diperbolehkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:


Ł„Ų§ ŁŠŲ®Ł„ŁˆŁ† Ų£Ų­ŲÆŁƒŁ… ŲØŲ§Ł…Ų±Ų£Ų© ŁŲ„Ł† Ų§Ł„Ų“ŁŠŲ·Ų§Ł† Ų«Ų§Ł„Ų«Ł‡Ł…Ų§

“Janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan seorang wanita karena sesungguhnya syaitan menjadi orang ketiga diantara mereka berdua.” (HR. Ahmad 1/18, Ibnu Hibban [lihat Shahih Ibnu Hibban 1/436], At-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Awshath 2/184, dan Al-Baihaqi dalam sunannya 7/91. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah 1/792 no. 430)


nah,kenapa tidak diperbolehkan? itu dikarenakan ditakutkan nantinya akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, seperti dari 'pegangan', lalu 'pegang-pegangan' lalu 'pegang seenaknya' dan seterusnya gitulah, tau sendiri kan yang aku maksud sobat,  :-)  ,Islam itu kan agama yang memikirkan nasib umatnya. Apalgi jika khlawatnya di masjid. Hmm, nggak etis banget ya..


Terus, 'kenapa khalwat dilarang agama dan di anggap berbahaya oleh syariat islan itu sendiri?'. 
                              
  Baru-baru ini, sebuah penelitian membuktikan bahaya berkhalwat tersebut.
Para peneliti di Universitas Valencia menegaskan bahwa seorang yang berkhalwat dengan wanita menjadi daya tarik yang akan menyebabkan kenaikan sekresi hormon kortisol. Kortisol adalah hormon yang bertanggung jawab terjadinya stres dalam tubuh. Meskipun subjek penelitian mencoba untuk melakukan penelitian atau hanya berpikir tentang wanita yang sendirian denganya hanya dalam sebuah simulasi penelitian. Namun hal tersebut tidak mampu mencegah tubuh dari sekresi hormon tersebut.
"Cukuplah anda duduk selama lima menit dengan seorang wanita. Anda akan memiliki proporsi tinggi dalam peningkatan hormon tersebut," inilah temuan studi ilmiah baru-baru ini yang dimuat pada Daily Telegraph!
Para ilmuwan mengatakan bahwa hormon kortisol sangat penting bagi tubuh dan berguna untuk kinerja tubuh tetapi dengan syarat mampu meningkatkan proporsi yang rendah, namun jika meningkat hormon dalam tubuh dan berulang terus proses tersebut, maka yang demikian dapat menyebabkan penyakit serius seperti penyakit jantung dan tekanan darah tinggi dan berakibat pada diabetes dan penyakit lainnya yang mungkin meningkatkan nafsu seksual.
Bentuk yang menyerupai alat proses hormon penelitian tersebut berkata bahwa stres yang tinggi hanya terjadi ketika seorang laki-laki berkhalwat dengan wanita asing (bukan mahram), dan stres tersebut akan terus meningkat pada saat wanitanyamemiliki daya tarik lebih besar! Tentu saja, ketika seorang pria bersama dengan wanita yang merupakan saudaranya sendiri atau saudara dekat atau ibunya sendiri tidak akan terjadi efek dari hormon kortisol. Seperti halnya ketika pria duduk dengan seorang pria aneh, hormon ini tidak naik. Hanya ketika sendirian dengan seorang pria dan seorang wanita yang aneh!
Para peneliti mengatakan bahwa pria ketika ada perempuan asing disisinya, dirinya dapat membayangkan bagaimana membangun hubungan dengannya (jika tidak emosional), dan dalam penelitian lain, para ilmuwan menekankan bahwa situasi ini (untuk melihat wanita dan berpikir tentang mereka) jika diulang, mereka memimpin dari waktu ke waktu untuk penyakit kronis dan masalah psikologis seperti depresi.
Nabi SAW melarang khalwat,

ŁˆŁ…Ł† ŁƒŲ§Ł† ŁŠŲ¤Ł…Ł† ŲØŲ§Ł„Ł„Ł‡ ŁˆŲ§Ł„ŁŠŁˆŁ… Ų§Ł„Ų¢Ų®Ų± ŁŁ„Ų§ ŁŠŲ®Ł„ŁˆŁ† ŲØŲ§Ł…Ų±Ų£Ų© Ł„ŁŠŲ³ Ł…Ų¹Ł‡Ų§ Ų°Łˆ Ł…Ų­Ų±Ł… Ł…Ł†Ł‡Ų§ ŁŲ„Ł† Ų«Ų§Ł„Ų«Ł‡Ł…Ų§ Ų§Ł„Ų“ŁŠŲ·Ų§Ł†

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa ada mahram wanita tersebut, karena syaitan menjadi orang ketiga di antara mereka berdua.” (HR. Ahmad dari hadits Jabir 3/339. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwaul Ghalil jilid 6 no. 1813)
Ł„Ų§ ŁŠŲ®Ł„ŁˆŁ† Ų±Ų¬Ł„ ŲØŲ§Ł…Ų±Ų£Ų© Ų„Ł„Ų§ Ł…Ų¹ Ų°ŁŠ Ł…Ų­Ų±Ł… ŁŁ‚Ų§Ł… Ų±Ų¬Ł„ ŁŁ‚Ų§Ł„ ŁŠŲ§ Ų±Ų³ŁˆŁ„ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų§Ł…Ų±Ų£ŲŖŁŠ Ų®Ų±Ų¬ŲŖ Ų­Ų§Ų¬Ų© ŁˆŲ§ŁƒŲŖŲŖŲØŲŖ ŁŁŠ ŲŗŲ²ŁˆŲ© ŁƒŲ°Ų§ ŁˆŁƒŲ°Ų§ Ł‚Ų§Ł„ Ų§Ų±Ų¬Ų¹ ŁŲ­Ų¬ Ł…Ų¹ Ų§Ł…Ų±Ų£ŲŖŁƒ

“Dari Ibnu Abbas, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Janganlah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita kacuali jika bersama dengan mahram sang wanita tersebut.’ Lalu berdirilah seseorang dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, istriku keluar untuk berhaji, dan aku telah mendaftarkan diriku untuk berjihad pada perang ini dan itu,’ maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, ‘Kembalilah!, dan berhajilah bersama istrimu.’” (HR. Al-Bukhari no. 5233 dan Muslim 2/975)
 

Ketika seorang beriman mampu menghindari diri dari melihat wanita (yang bukan mahram) dan menghindari diri dari berkhalwat dengan mereka, maka ia mampu mencegah penyebaran amoralitas dan dengan demikian melindungi masyarakat dari penyakit epidemi dan masalah sosial, dan mencegah individu dari berbagai penyakit ...
Alhamdulillah,semoga bermanfaat.
:-)

- Mojok? Khalwat? Tunggu dulu..

Amerika Tidak Akan Menyerang Indonesia

Pentagon membayangkan jika AS terpaksa harus menyerang Indonesia, berapa kerugian yang harus di pikul pihak AS dan berapa keuntungan pihak indonesia dari kehadiran tentara AS di sana.


Begitu memasuki perairan dataran Indonesia, mereka akan di hadang pihak bea cukai karena membawa masuk senjata api dan senjata tajam serta peralatan perang tanpa surat izin dari pemerintah RI. Ini berarti mereka harus menyediakan "Uang Damai", coba hitung berapa besarnya jika bawaannya sedemikian banyak.

Kemudian mereka mendirikan Base camp militer ,
bisa di tebak di sekitar base camp pasti akan di kelilingi oleh penjual Bakso, Tukang Es kelapa, lapak VCD bajakan, sampai obral Cel-Dam Rp. 10000 3 Pcs. Belum lagi para pengusaha komedi puter bakal ikut mangkal di sekitar base camp juga.

Kemudian kendaraan-kendaraan tempur serta tank-tank lapis baja yang di parkir dekat base camp akan di kenakan retribusi parkir oleh petugas dari dinas perpakiran daerah. Jika dua jam pertama perkendaraan dikenakan Rp. 10.000,- (maklum tarif orang bule), berapa yang harus di bayar AS kalau kendaraan & tank harus parkir selama sebulan.

Sepanjang jalan ke lokasi base camp pasukan AS harus menghadapi para Mr. Cepek yang berlagak memperbaiki jalan sambil memungut biaya bagi kendaraan yang melewati jalan tersebut. Dan jika kendaran tempur dan tank harus membelok atau melewati pertigaan mereka harus menyiapkan recehan untuk para Mr. Cepe.

Suatu kerepotan besar bagi rombongan pasukan jika harus berkonvoi, karena konvoi yang berjalan lambat pasti akan di hampiri para pengamen, pengemis dan anak-anak jalanan, ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi. Belum lagi jika di jalan bertemu polisi yang sedang bokek, udah pasti kena semprit kerena konvoi tanpa izin. Bayangkan berapa uang damai yang harus di keluarkan.

Di base camp militer, tentara AS sudah pasti nggak bisa tidur, karena nyamuknya gede-gede kayak vampire. Malam hari di hutan yang sepi mereka akan di kunjungi para wanita yang tertawa dan menangis. Harusnya mereka senang karena bisa berkencan dengan wanita ini tapi kesenangan tersebut akan sirna begitu melihat para wanita ini punya bolong besar di punggungnya.

Pagi harinya mereka tidak bisa mandi karena di sungai banyak di lalui "Rudal Kuning" yang di tembakkan penduduk setempat dari "Flying helicopter" alias wc terapung di atas sungai.

Pasukan AS juga tidak bisa jauh jauh dari pelaratan perangnya, karena di sekitar base camp sudah mengintai pedagang besi loakan yang siap mempereteli peralatan perang canggih yang mereka bawa. Meleng sedikit saja tank canggih mereka bakal siap dikiloin. Belum lagi para curanmor yang siap beraksi dengan kunci T-nya siap merebut jip-jip perang mereka yang kalau di dempul dan cat ulang bisa di jual mahal ke anak-anak orang kaya yang pengen gaya-gayaan.

Dan yang lebih menyedihkan lagi badan pasukan AS akan jamuran karena tidak bisa berganti pakaian. Kalau berani nekat menjemur pakaiannya dan meleng sedikit saja, besok pakaian mereka sudah mejeng di pasar jatinegara di lapak-lapak pakaian bekas.

Peralatan telekomunikasi mereka juga harus di jaga ketat, karena para bandit kapak merah sudah mengincar peralatan canggih itu.

Dan mereka juga harus membayar sewa tanah yang di gunakan untuk base camp kepada haji Husin, haji mamat, dan engkong jai' para pemilik tanah. Di samping itu mereka juga harus minta izin kepada RT/ RW dan kelurahan setempat, berapa meja yang harus di lalui dan berapa banyak dana yang harus di siapkan untuk meng-Amplopi pejabat-pejabat ini.

Para komandan di pasukan AS ini juga akan kena tugas tambahan mengawasi para prajuritnya yang banyak menyelinap keluar base camp buat nonton dangdut di RW 06, katanya ada Inul di sana.

Membayangkan ini semua akhinya Rumsfield memutuskan TIDAK AKAN MENYERANG INDONESIA !!!

- Amerika Tidak Akan Menyerang Indonesia

Tidur Berapa Lama?

"Aku salut dengan bapakmu," puji seorang anak pada temannya yang memiliki bapak, selain anggota DPR juga pengusaha sukses.
"Kenapa emang?"
"Dia betul-betul pintar ngatur waktu.
Selain karier politiknya melesat, perusahaannya pun maju pesat."
"Ooo..."
"Omong-omong, berapa lama bapakmu tidur seharinya?" si anak bertanya lagi.
"Itu tergantung."
"Maksudnya?"
"Kata bapak, tergantung berapa lama sidangnya."
- Tidur Berapa Lama?

Macam-macam Pasien Indonesia

Empat orang dokter bedah profesional asal negeri Paman Sam dikirim ke Indonesia guna membantu para korban kerusuhan dan para korban ledakan bom karena banyak dari mereka luka parah akibat peluru atau pecahan bom yang bersarang di tubuh mereka.

Ketika mereka sedang istirahat di ruang tunggu Rumah Sakit Pertamina, mereka mengobrol tentang pasien Indonesia favorit mereka.

Kata dokter bedah pertama," Saya suka orang Indonesia yang berprofesi sebagai akuntan. Setiap kali membedah, bagian tubuhnya sudah tertera dalam angka-angka."

"Bukan," sergah dokter bedah satunya. "Pustakawan tentu yang terbaik.Organ-organ dalam tubuhnya tersusun rapih berdasarkan abjad."

"Ah, kalian semua belum pernah mencoba membedah tukang listrik," kata yang satunya," Semua bagian dalam tubuhnya diberi kode warna!"

Tiba-tiba, dokter bedah terakhir setengah berteriak," Kalau saya, lebih suka politikus Indonesia. Membedah mereka lebih gampang, karena tidak punya hati, tidak punya otak, dan tidak punya saraf malu. Cuma mulutnya aja yang besar."
- Macam-macam Pasien Indonesia

Sabtu, 24 Maret 2012

Permintaan Pada Tuhan


Agus sedang berdoa pada Tuhan

Agus : Tuhan boleh kah saya bertanya?

Tuhan : Bolehh!!

Agus : Jika di alam manusia 100ribu rupiah berarti di alam sana berapa duit???

Tuhan : Ya... 100 milyar.

Agus : Kalau di sini 1 hari berarti di sana berapa hari???

Tuhan : Ya... 1000 tahun.

Agus : Tuhan boleh gak saya minta 100ribu rupiah??

Tuhan : Bolehhh!!

Agus : Hah boleh, terima kasih Tuhan...

Tuhan : Tapi 1 hari lagi ya???

Agus : @#$&%$#@$!

- Permintaan Pada Tuhan

Malangnya Asep


Setelah Asep meninggal dunia, sampailah dia di depan persimpangan jalan antara surga dan neraka.
Syarat orang yang ditetapkan untuk bisa masuk surga adalah orang yang berbuat dosa tidak sampai 100 kali.

Malaikat: Asep, kamu beruntung sekali..
Asep: Kenapa kat?
Malaikat: Dosa kamu tercatat hanya 99 saja..
Asep: (gile,,ampir aje gw masuk ke neraka sono.hehe...asiiikkk!)

Malaikat: Oke, silahkan kamu jalan ke sebelah kanan. nanti ada pintu surga disana. Buka sendiri aja ya...
Asep: Oke kat! thanks ya...

Dengan senang riang Asep berlari menuju pintu surga.
Namun ketika dia membuka pintu surga, dia langsung terhenti sejenak ketika ia begitu terpesona melihat betapa indahnya surga itu.

lalu ia mengucek- ngucek matanya seraya berkata
Asep: Anjrriiiiiitttt.....keren banget bro...!!

Lalu malaikat yang tadi dengan reflex melihat ke Asep yang berkata begitu kasar (ngatain surga lagi..)

Malaikat: eh eh... puter balik sini lu sep. jalan ke neraka sono.. jadi seratus dosa lo sekarang... maap y sep.. soalnya udah peraturan bro...

Asep: %&$!&!!

- Malangnya Asep

Pendeta dan Kyai


Suatu hari seorang pendeta dan seorang kiai pergi bareng ke kota. Tiba-tiba turun hujan yang disertai badai dan angin puyuh serta petir. Kemudian terdengar petir menggelegar.

Pendeta : "Haleluyah..." (karena kaget dia berdoa ke Tuhannya)

Karena kaget juga mendengar ucapan ini, kiai berkata ke sang pendeta
Kiai : "Maaf pendeta... tadi bukan haleluya, tapi halilintar..."
 
Tibalah keduanya di terminal menuju suatu kota, sehingga keduanya akan menaiki bis... Pada saat akan naiki bis.

Kiai : "Bismillah..."

Pendeta : "Maaf kiai... ini bukan bismillah,... ini bis kota..."

- Pendeta dan Kyai

Usia Mumi Israel


Sebuah arkeolog menggali di Gurun Negev di Israel dan tiba di sebuah peti mati berisi mumi. Setelah memeriksa, ia memanggil kurator museum sejarah alam-bergengsi. "Saya baru saja menemukan mumi 3.000 tahun yaitu seorang pria yang meninggal karena serangan jantung!" ilmuwan bersemangat seru. 
Kurator itu menjawab, "Bawa dia masuk. Kami akan memeriksanya." Seminggu kemudian, kurator itu kagum akan apa yang disebut oleh arkeolog tersebut. "Kau benar tentang usia mumi ini dan penyebab kematiannya. Bagaimana kau tahu?"
"Mudah. Ada selembar kertas di tangannya itu tertulis, 'taruhan 10000 syikal untuk kemenangan Goliath'"

- Usia Mumi Israel

Rabu, 21 Maret 2012

Merindukan Mati Syahid

Menjelang shubuh, Khalifah Umar bin Al Khathab berkeliling kota membangunkan kaum muslimin untuk shalat shubuh. Ketika waktu shalat tiba, beliau sendiri yang mengatur saf (barisan) dan mengimami para jamaah.

Pada shubuh itu, tragedi besar dalam sejarah terjadi. Saat Khalifah mengucapkan takbiratul ihram, tiba-tiba seorang lelaki bernama Abu Lu'luah menikamkan sebilah pisau ke bahu, pinggang, dan ke bawah pusar beliau. Darah pun menyembur.

Namun, Khalifah yang berjuluk "Singa Padang Pasir" ini bergeming dari kekhusyukannya memimpin shalat. Padahal, waktu shalat masih bisa ditangguhkan beberapa saat sebelum terbitnya matahari. Sekuat apa pun Umar, akhirnya ambruk juga. Walau demikian, beliau masih sempat memerintahkan Abdurrahman bin 'Auf untuk menggantikan posisinya sebagai imam.

Beberapa saat setelah ditikam, kesadaran dan ketidaksadaran silih berganti mendatangi Khalifah Umar. Para sahabat yang mengelilinginya demikian cemas akan keselamatan Khalifah.

Salah seorang di antara mereka berkata, "Kalau beliau masih hidup, tidak ada yang bisa menyadarkannya selain kata-kata shalat!"

Lalu, yang hadir serentak berkata, "Shalat, wahai Amirul Mukminin. Shalat telah hampir dilaksanakan."

Beliau langsung tersadar, "Shalat? Kalau demikian di sanalah Allah. Tiada keberuntungan dalam Islam bagi yang meninggalkan shalat." Lalu, beliau melaksanakan shalat dengan darah bercucuran. Taklama kemudian, sahabat terbaik Rasulullah saw. ini pun wafat.

Sebenarnya, apa yang terjadi pada Umar Al Faruq ini adalah buah dari doa yang beliau panjatkan kepada Allah Swt. Alkisah, suatu ketika, saat sedang wukuf di Arafah, beliau membaca doa, "Ya Allah, aku mohon mati syahid di jalan-Mu dan wafat di negeri Rasul-Mu (Madinah)." (HR Malik)

Sepulangnya dari menunaikan ibadah haji, Umar pun menceritakan soal doanya itu kepada salah seorang sahabatnya di Madinah. Sahabat itu pun berkomentar, "Wahai Khalifah, jika engkau berharap mati syahid, tidak mungkin di sini. Pergilah keluar untuk berjihad, niscaya engkau bakal menemuinya."

Dengan ringan, Umar menjawab, "Aku telah mengajukannya kepada Allah. Terserah Allah."

Keesokan harinya, saat Umar mengimami shalat shubuh di masjid, seorang pengkhianat Majusi bernama Abu Lu'luah itu menghunuskan pisaunya ke tubuh Umar yang menyebabkan beliau mendapat tiga tusukan dalam dan tubuhnya pun roboh di samping mihrab.

Seperti itulah, Allah telah mengabulkan doa Umar bin Al Khathab untuk bisa syahid di Madinah dan dimakamkan berdampingan dengan Rasulullah saw. dan Abu Bakar Ash Shiddiq.
- Merindukan Mati Syahid